Labels

Iklan

Dipohon nimow itu Plinc bahagia bersama ekankay

Muhammad Zaki Al Aziz
December 21, 2010
Last Updated 2010-12-21T10:32:11Z
masukkan script iklan disini

Dipohon nimow ini Plinc bahagia selamanya


Hujan gerimis membasahi rumah pohon plinc bersama thinkerbell, sesekali suara petir disambut tawa oleh mereka, plinc pernah hidup dilangit sana, dia hidup layaknya anak dewa yang selalu dikagumi teman-temannya, akan tetapi plinc tidak mau merasa besar dengan semuanya itu. Area tanah hijau yang masih tercipta bersih terlihat menakjubkan diatas rumah pohon plinc. Thinkerbell lantas terbang sesekali untuk merasakan air hujan yang datang dari surga atas sana. Sesekali thinkerbell melemparkan dan membasahi plinc yang sedang berbaring menenggadah ke atas sana.

• Thinkerbell: apa yang kamu pikirkan tuanku?!’
• Plinc: aku sedang memikirkan ekankay, thinkerbell, sungguh aku rindu.
• Thinkerbell:aku yakin dia juga sangat merindukanmu,
• Plinc: aku tidak yakin thinkerbell
• Thinkerbell: lalu apa yang akan kamu lakukan
• Plinc: aku tidak tahu, yang aku mau hanya ingin selalu berada dekat dengan dia, sedekat kulit kita dengan aliran darah
• Thinkerbell: indah sekali plinc kau bergumam, sekarang mari kita nikmati hidup tanpa kehadirannya hanya untuk sementara
• Plinc: tertawa dan terbang berdua ea wan

Hujan masih menghalangi langkah plinc untuk bermain bersama thinkerbell disungai jiyazah, plinc menunggu sambil duduk termenung masih merindukan ekankay. Sementara itu thinkerbell tidak bias berbuat apa-apa dengan keadaan plinc pada waktu itu.
Akhirnya hujanpun reda, sinar matahari mulai menerangi selah-selah rumah pohon plinc dan thinkerbell, pelangipun menghiasi dunia indah kifayah, berserta bidadari yang duduk manis tepat disinar-sinar pelangi sana. Plinc tersenyum, sedikit bahagia atas keindahan dunia yang diberikan tuhan.

Seperti pejalan kaki, Nampak plinc terlihat kesepian, plinc selalu saja begitu, salah menepi untuk kesekian kalinya, plinc merasa dirinya harus bisa menjadi orang pertama yang menepi dan orang yang terakhir untuk mencari. Jalan menuju jiyazah lumayan sangat jauh, itu juga kalau plinc tidak terbang, dia memilih jalan kaki karena plinc menginginkan dunia terlihat lebih dekat dan ingin lebih mendekat.

Ketika hendak duduk dipinggiran sungai jiyazah, plinc dikagetkan dengan kehadiran seorang nenek tua dengan tongkat memakai kudung yang sangat mistis sekali, heran, bingung begitulah plinc pada waktu itu, disisi lain thinkerbell juga bersembunyi dibalik saku baju plinc. Plinc merasa ada yang tidak beres dengan nenek tua ini. Akan tetapi plinc berusaha untuk berpikir baik.

Pada akhirnya mereka berkenalan juga, pikiran aneh yang mulanya menggerayangi plinc, hilang seketika begitu plinc mengetahui bahwa dia adalah orang baik. Nenek tua tersebut adalah penghuni lama tempat ini, dia berumur 202 tahun tepat minggu depan. Selain itu dia juga mempunyai kemahiran yang sangat tinggi sekali, dia bisa meramal dan membuat orang bahagia. Dia bisa membahagiakan orang-orang yang mempunyai mimpi tertidur. Dia juga bisa membangkitkan bunga tidur dengan secara nyata. Pernyataan tersebutlah yang membuat plinc sedikit tertarik akan nenek tua ini, tertarik dengan keahliannya.

Selain itu plinc dan thinkerbell dimintai untuk singgah dirumahnya yang tidak jauh dari sungai jiyazah, begitu tiba dirumah nenek tersebut, Nampak suasana mistis yang tersaji dan bisa dilihat dengan adanya sesaji atau persembahan-persembahan, plinc hanya tertawa melihatnya dan sesekali melemparkan buahnya kepada thinkerbell sambil bercanda.
• Nenek tua: nak mendekatlah sini kau padaku, apakah kau ingin mewujudkan mimpimu.
• Plinc: dengan senang hati nek, apakah nenek mampu?!’
• Nenek tua: keindahan dan kebahagian adalah dambaan semua orang, aku hanya bisa membantumu nak.
• Plinc: ok nek, kalau begitu buatlah aku demikian.

Berbagai ritual dan kepercayaan aneh dilakukan nenek tua tersebut, berbagai mantra dan bacaan yang membuat plinc jenuh akhirnya berbuah hasil juga ketika plinc tiba-tiba tertidur dan begitu nyenyaknya seakan dia tidur begitu lama. Namun kemana thinkerbell, ternyata dia juga ikut tidur bersama plinc. Nenek tua itupun tertawa, begitu puasnya. ‘ kau masuk perangkapku anak kecil ‘ hahaha, dengan begitu sungai ini benar-benar akan menjadi miliku apabila anak ini merasa bahwa dirinya pantas hidup didunia mimpi.

Sementara itu plinc dan thinkerbell seakan merasa dirinya tidak pernah merasa hidup dengan sebelumnya. Dia tidak tahu bahwa dia tertidur akibat nenek tua. Yang mereka tahu sekarang adalah indahnya bukit yang berhampar luas berjuta berlian, mereka tersenyum, mereka bahagia, plinc terlihat seperti tidak mempunyai masalah dengan kerinduaanya. Plinc berjalan menusuri pohon-pohon indah, orang-orang tersenyum ketika plinc hendak menyapanya, begitu ramahnya orang-orang ini. Plinc lalu bertanya pada orang-orang yang ada dibukit tersebut, setelah terlibat obrolan yang lumayan lama, ternyata bukit ini adalah bukit nijma, adik bukit setelah bukit najmi.
Plinc bingung kenapa ada bukit nijma dan ada bukit najmi, plinc lantas bertanya kembali pada orang sekitar dan menemukan jawaban yang sangat memuaskan sekali bahwa dibukit najmi sana seseorang akan hidup bahagia selamanya dengan orang yang kita rindui. Dari percakapan tadi plinc mulai peka kembali terhadap perasaan rindunya terhadap ekankay.

Dengan perasaan tidak sabar plinc ingin segera mengunjungi bukit indah itu. Akan tetapi plinc tidak bisa terbang, begitu pula thinkerbell, mereka hanya bisa berjalan kaki saja tanpa ada yang mampu membuat mereka tiba lebih cepat.

Setengah perjalanan, ternyata suasana ramai menemani langkah plinc, tidak seperti dikifayah, dia serasa hidup sendiri didunianya. Plinc berhenti sejenak untuk beristirahat. Plinc tiba-tiba teringat tentang ekankay sebelum akhirnya dia tertidur dalam duduknya. Tapi tidurnya tidak begitu lama karena thinkerbell tidak sengaja menjatuhkan air susu tepat pada wajahnya plinc. Mereka pun bertengkar sambil bercanda lagi dan melanjutkan perjalanan lagi menuju bukit najmi.

Malam hari tepat bintang nuhuwa menyinari bukit najmi, bulan syuar yang terlihat sabit membuat bukit najmi tampak seperti surga yang diimpikan para pencari. Plinc bertanya pada dirinya sendiri, kebahagiaan apa yang akan saya dapatkan dibukit ini.

Plinc kembali merenung dan duduk malas lagi, plinc merasa tidak akan adanya hal yang diinginkan yang akan terjadi dibukit najmi sini. Lalu tiba-tiba datanglah segerombolan bidadari najmi menggenakan gaun emas eden, Nampak begitu cerah menerangi malam, dan seperti siang hari aja. Begitu juga menerangi hati plinc sehingga lupa akan segala yang dipikirkannya.

Akan tetapi plinc terkejut dengan melihat seseorang malaikat yang berada dibaris akhir, dia merasa melihat ekankay, wanita yang selalu dia pikirkan. Penasarannya begitu menjadi-jadi ketika dia benar-benar melihat ekankay tepat didepan matanya sendiri. Bingung dengan apa yang harus dia lakukan, akhirnya plinc memberanikan diri untuk mendatangi ekankay, dengan ketulusannya plinc berkata:

• Plinc: ekankay, apakah kau tidak menyapaku karena kau tidak tahu aku disini, atau kau pura-pura tidak tahu aku
Wanita itu terkejut dengan sikap plinc yang seakan-akan mengenal dia dengan dekat, dia bingung kenapa aku dipanggil ekankay, sedangkan namaku sendiri adalah nisekabilah,
• Nisekabilah: maaf tuan, nama aku nisakabilah bukan ekankay
• Plinc: (terkejut) apakah kau tidak mengelabui aku, apakah kau pura-pura?
• Nisekabilah: sebenarnya apa yang terjadi?!’
• Plinc: sedikit sedih menatap mata nisakabilah.

Plinc merasa dirinya dibohongi dan menderita lagi ketika dia mendapati ekankay yang dia temui bukan seperti yang dia temui didreamland. Nisekabilah sebenarnya merasa prihatin akan plinc, dengan wajah tulus dan tampan, pria seperti itu merengek seperti kehilangan kekasih. Nisekabilah merasa dirinya bersalah karena telah membuatnya sedih.

Secara tidak diduga kejadian tadi disaksikan oleh kekasihnya nisekabilah yaitu tuan raja uriel, uriel marah sekali dengan kejadian tersebut, dan mengadakan sayembara untuk menangkap pria yang membuat nisekabilah kebingungan. Berhari-hari plinc tidak dapat ditemukan, dia menghilang bak angin malam yang entah kemana perginya. Sementara itu nisekabilah jadi sering bermimpi tentang pria tersebut, dia merasa bahwa dirinya pernah bertemu dengan pria itu. Akan tetapi dia kebingungan mendapati plinc yang sulit untuk ditemukan. Nisekabilah berharap agar suatu hari nanti plinc ditangkap, ‘hanya untuk melihatnya saja aku sudah bisa tertawa’ ungkap nisakabilah.

Suatu hari nisekabilah pergi untuk melihat keadaan pohon nimow yang ia rawat sejak kecil, wajah manis dan lucunya Nampak terlihat dari kilatan mentari pagi, pohon nimow yang begitu tingginya hingga bisa mencapai langit, terkenal karena keabadiannya. Dimana kalau kita mati dekat pohon nimow, kita akan hidup kembali. Setelah melihat keadaan pohon nimownya baik-baik saja, lantas dia pergi lagi, ketika melangkahn kaki, suara canda tawa terdengar seperti suara pria yang dia dengar ketika kejadian ekankay itu. Nisekabilah menoreh kebelakang dengan cepat, akan tetapi dia tidak mendapati apa-apa. Dia mencari dan terus mencari.

Diatas sana plinc ingin menghangatkan diri, seperti yang kita kenal bahwa thinkerbell sangat pintar sekali membuat rumah pohon sederhana, yang tidak bisa dicapai oleh orang-orang biasa. Ketika hendak mendekatkan pipinya kedalam cahaya, plinc terkejut melihat ekankay dibawah sana sedang mencari sesuatu.

Plinc seperti mendapat mimpi indah, plinc keluar lagi dan berkata pada ekankay.
• Plinc: hey ekankay sedang apa kau disana
• Nisekabilah: (terkejut) aku bukan ekankay tapi aku nisekabilah
• Plinc: aku tidak peduli kau siapa, tapi kau seperti ekankay yang ku cari
• Nisekabilah: turun lah dulu, aku hendak bicara padamu, penting.
• Plinc: baik, aku akan turun kesana sekarang juga.

Plinc sudah tidak mau membahas siapa sebenarnya siapa dia, yang dia tahu dia adalah ekankay, begitu juga nisekabilah, dia juga tidak mau tahu siapa plinc. Mereka terlihat sudah kenal sejak lama. Sebenarnya nisekabilah ingin menyampaikan sesuatu yang penting sekali tentang plinc. Dia menceritakan bahwa plinc sedang diburu oleh tuan raja uriel, orang yang mendapatkannya akan diberi hadiah.

Tapi hal itu tidak membuat plinc takut, malahan dia mengajak nisakabilah untuk ikut keatas. Ketika hendak keatas mereka berdua terkejut dengan suara gemuruh yang terdengar dibalik pohon sulbi. Plinc dan nisekabilah menyadari bahwa ada yang membuntuti dia ketika hendak kesini. Plinc langsung menarik nisekabilah keatas. Dengan pernyataan bahwa disini kau akan aman, tanpa ada yang menganggu.
Nisekabilah adalah jelmaan mimpi dari ekankay, seseorang yang selalu diimpikan plinc, seperti yang nenek tua sebutkan tadi bahwa kau akan bertemu dengan wanita yang selalu kau impikan.
Diatas pohon nimow mereka terlihat seperti orang yang sudah kenal lama, seperti terlihat adanya hubungan batin keduanya yang terjalin lama, mereka berdua duduk menunggu matahari terbenam tepat diatas pohon nimow. Thinkerbell hanya duduk melihat plinc senang dibelakang mereka. Thinkerbel sesekali bercanda ingin mendapatkan wanita pendamping juga.
Dilain tempat, sesuatu sedang bergejolak diistana raja uriel yang terkenal dengan beberapa selirnya, merasa marah sekali ketika mengetahui bahwa nisekabilah berada bersama dengan plinc. Dia langsung mengirimkan bala tentaranya ketempat pohon niimow itu berada.

Akan tetapi mereka akan mendapati kesulitan dengan melawan pohon nimow. Karena tidak sembarang orang yang bisa menaiki pohon tersebut, hanya orang-orang yang sakti yang bisa menaiki pohon tersebut. Orang itu adalah para selir yang dimiliki uriel.

Raja uriel tidak tahu bahwa para selir itu bisa mencapai puncak pohon tersebut. Sampai saat pada suatu hari seorang kakek tua dating kepada raja urie, dan menceritakan bahwa para selirlah yang bisa mencapai tempat tersebut.

Sudah hampir 5 bulan mereka mengepung nisekabilah dan plinc, plinc dan nisekabileh merasa inilah dunia abadi yang ingin dimiliki mereka berdua, tanpa menghiraukan apa yang terjadi dibawah.
Raja uriel memiliki inisiatif yang sangat licik sekali dengan membuat rencana untuk meracun plinc dan nisekabilah kalau itu perlu. Dipilihlah beberapa selir yang ingin melakukannya itu, tapi tidak ada satu orangpun yang ingin melakukan itu, tiba-tiba dating satu orang selir yang cantik bernama loinamuya yang bersedia membunuh mereka berdua. Lalu apa yang kau akan lakukan, dan rencana apa sehingga kau berani bersedia.

Dia mempunyai rencana cemerlang dengan berpura-pura mengantar makanan+ minuman yang sudah dicampur racun. Kalau tidak mampu, loinamuya masih mempunyai rencana lain, dengan memberi zat kematian kepada akar-akar pohon nimow, sebagai sumber makanan dan minuman plinc dan nisekabilah selama diatas.
Raja uriel sedikit lega dan merasa bahwa rencana kedua begitu baik dan mungkin akan berjalan lancer.
Hari dimana keabadian datang

Serasa dunia mendung serta tak ada cahaya yang menerangi bukit najmi. Apa yang sedang terjadi dibukit najmi adalah pertanda akan adanya hal yang buruk yang terjadi. Plinc selalu merindukan saat-saat bersama nisekabilah, plinc selalu menjaga erat nisekabilah, meskipun sekarang dia tidak bisa membawanya terbang, plinc akan selalu merasa bahagia ketika nisekabilah akan selalu menyapanya.
Tepat dimana semua rencana yang sudah disusun rapi oleh raja uriel, para selir disuruh berkumpul satu persatu dan memohon pada nisekabilah untuk sedikit makan dan minum, untuk menghindari penyakit yang akan menyerangnya. Akan tetapi plinc sudah tahu betul rencana busuk dibelakang kedok baik mereka.

Plinc selalu memanfaatkan hal-hal yang alami, karena hal yang datang dari luar belum tentu sealami yang dia dapati. Seperti saat plinc diatas pohon nimow ini.
Raja urielpun menunda rencana dan menyatakan bahwa rencana kesatu gagal, otomatis rencana kedua. Dimalam hari tim penggali istana, mulai berkerja dengan menyelipkan racun kematian yang didatangkan dari dunia muya, racun tersebut mempunyai kepekaan 99%, benda mati yang ada juga ketika dicampuri air itu akan hilang.

Sementara plinc dan nisekabilah masih berbincang hangat diatas sana, ditemani bintang yang terang, dan bulan yang menjadi musik mati bagi mereka.
• Plinc: ekankay (plinc ingin selalu memanggil dia ekankay), apa kau bersedia menjadi…..
• Nisekabilah: menjadi apa plinc, apa yang inginka dariku itu adalah hati terkecilku juga.
• Plinc: bersedia menjadi bagian kisah hidupku.
• Nisekabilah: plinc katakanlah sesuai hatimu, jujurlah sesuai yang kamu rasakan. Jangan memendam hati yang terindah. Ketika kau kehilangan kau akan menyesalinya itu
• Plinc: aku tahu itu ekankay, hati kita (mungkin) sama tapi apakah kita akan selamanya begini. Hidup diatas.
• Nisekabilah: berusahalah untuk jujur lebih dulu
• Plinc: kau begitu menawan perasaanku kankay, apakah kau ingin menjadi teman hidupku selamanya
• Nisekabilah: (senyum sahdu) aku terharu plinc, aku merasa bahagia dan selalu ingin mendengar kata-kata itu. Aku akan selalu menjadi yang (selalu) ada untukmu
• Plinc: benarkah pernyataan itu kankaay,
• Nisekabilah: benar plinc, aku tulus padamu, tanpa adanya batasan siapa penghalang itu. Aku ingin hidup berdua selamanya denganmu
• Thinkerbell (menyela) mari kita rayakan hari ini dengan minum-minum dan makan. Aku sudah menyiapkan minuman khas daun mimow untuk kita. Marilah kita bersulang untuk keabadian mala mini.

Pagi hari sunyi, tak ada matahari, tak ada kicauan burung-burung surga menghampiri bukit najmi, tak ada embun dipohon nimow yang biasanya turun. Sang raja uriel masih menunggu ketidakpastian tentang keadaan diatas sana, dia tidak bisa mengecek secara langsung bagaimana keadaan mereka. Akan tetapi dia merasa heran dengan keadaan diatas sana, biasanya dia melihat laki-laki itu sudah menampakan wajahnya dipagi hari, tapi sekarang ini tak ada satupun yang terlihat. Dengan kebimbangan seperti itu diutuslah luinamuya untuk mendaki pohon tersebut.
Hari abadi akan terasa sangat dikenang ketika luinamuya mendapati mereka bertiga sudah mati. Tidak bernafas dan tidak bergerak sama sekali. Yang anehnya dia tidak mendapati bau-bau aneh, racunnya biasa meninggalkan bekas yang hebat ditubuh mereka. Tetapi taqdir berkata beda dengan apa yang diharapkan. Raja uriel kehilangan selir tercantiknya.

Disungai jiyazah, plinc terbangun dengan thinkerbell, dia merasa sakit kepala yang sangat dengan daun yang dijadikan gelas yang masih ada digenggaman mereka. Mereka berdua Nampak aneh, tapi mereka akhirnya menyadari bahwa mereka baru saja berada didunia mimpi. Tapi seakan nyata karena ada daun yang kita bawa dari sana. Plinc termenung kembali dan berpikir, kalaupun bahagia itu hanya sebatas mimpi saja, sebatas mimpi yang tidak akan pernah terjadi (sambil meneteskan air mata) plinc kembali kehutan kifayah untuk istirahat.

Dia menyesali apa yang terjadi didalam mimpi itu,
• Plinc: aku lebih baik tidak mati. Ungkap plinc,
• thinkerbell: kalau kita tidak mati maka kita akan mati selamanya dialam nyata.
• Plinc: aku rindu dirinya, apakah dia merasakan hal yang sama dengan yang kurasa tadi.
• Thinkerbell: entahlah hanya tuhan yang tahu isi hati seseorang, hidup seseorang.
• Plinc: tersenyum dan mulai bercanda lagi dengan thinkerbell.

Sementara diujung kifayah sana, nenek tua berdiri dan sangat kecewa karena mereka kembali, dan nenek tua yakin dia(plinc) tidak akan mendapatkan keinginandalam mimpi saja. Dan dia bukan orang biasa.
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl