masukkan script iklan disini
Sepasang lilin berdiri pada ruang dan tempat berbeda namun pada waktu
yang sama. Gelap sepi dan tiada yang terlihat dari satupun debu bahkan
dinding yang terbentang luas menjulang disekitarnya. Sebelum pada
keduanya cahaya nampak, dari rona merah api yang menerangi suasana,
ternyata ruangan tersebut luas dan membentang ruang yang membahana.
Keduanya menerangi ruang yang berbeda, namun lekat cahaya yang diberikan
tetaplah sang pemilik tuan maha pemberi.
Yang pada saatnya nanti mungkin cahaya tersebut akan serta merta
melelehkan dan membinasakan sang lilin, karena cahaya yang diberi tuan
nampaknya tak abadi untuk waktu dan ruangan sepi didunia. Oleh karenanya
ada suatu waktu sang lilin harus menjaga baik cahaya tersebut, berilah
ruang tersebut sekilat cahaya tuk menerangi sekitar. bukankah akan
berguna untuk menerangi yang kelam? Tanpanya ruang ini seakan mati dan
hampa dengan gelap dan kelam menyempitkan, biarkanlah cahaya itu memudar
dengan sendirinya, meleleh kembali pada semula, karena hidup lilin
dalam ruang mempunyai kadar batasan.
Yang seperti demikian lebih beruntung dari sang lilin yang tidak
mampu menjaga indah cahaya yang diberikan sang tuan, dia padam tak ada
cahaya, hanya beku dan mengeras bersama waktu. Dia tak kuat untuk selalu
menerangi ruang, dia tak mampu menerangi sekitar, dia dan sekitar suram
dan kelam untuk bergerak, dia tak mampu menerangi dirinya untuk kembali
padanya, yang dia mampu hanya diam tak berarti. Dan yang lebih
menyakitkan dia kemungkinan akan patah karena terjatuh dalam gelapnya.