masukkan script iklan disini
Pagi, kubuka hari diiringi suara alam
Burung cungcuing tepat diatas atap rumah
Riuhnya menyebar nada kematian
Membumbui relung pagi dikala mendung
Bumi sedang bersedih, alam pun juga
Semisal burung cungcuing bersinggah di atap rumahku
Bersemayam pula lah irama sedih menggugah hati
Saat aku tahu seorang pahlawan negeri telah kembali untuk
pergi
Ke dua pasang mata syahdu lembut
Menggenang air mata berlinang sedih
Ketika menatap dia terbaring menegak langit
Aku tertunduk layu merenungi nyanyian yang kau toreh
Yang Telah Pergi
Aku ataupun kita, kini kehilangan seorang pahlawan
Yang senantiasa menggertak dunia dengan nada melengking
Berteriak lantang bak gemuruh memecah karang
Aku merelakan dia pergi bersama malaikat dan bersama air
mata yang menetes
Masih aku ingat kala lirik itu menggema ragaku
Nyanyiannya adalah replika kehidupan
Mencitrakan jiwa seorang pecinta bumi negeri
Suaranya gamang berirama kejujuran hati
Kini kau telah kembali
tapi namamu selalu terpatri dalam hati
Suaramu tak pernah redup di negeri ini
Walau hadirmu tiada akan pernah lagi ditemui
Muhammad Zakii Al-Aziz
2011