Labels

Iklan

Membahas Kinesik berserta gejalanya

Muhammad Zaki Al Aziz
December 21, 2010
Last Updated 2010-12-21T10:03:17Z
masukkan script iklan disini

Kita patut bertanya ketika sesuatu yang membingungkan hadir dan terbesit dalam benak, apapun itu seharusnya kita berpikir kenapa sepeti itu?! dengan kata lain kita harus berusaha berpikir dan mencari. seperti saat ini, tepat yang aku rasakan dan pikirkan masih sama dengan hari kemarin, aku memikirkan tentang bahasa?! bila aku berpikir parsial untuk sementara, aku tidak akan pernah bertanya mengapa ada seperti itu. beruntung dengan adanya para ilmuwan, filsuf dsb aku sedikit terbantu untuk sedikit mengerti untuk memecah kebingungan ini.

kalau boleh berdefinisi bebas sih, aku punya definis apakah bahasa itu?! bahasa adalah wujud verbal dari pikiran kita, tuhkan itu sama dengan pernyataan-pernyataan para filsuf, lagi-lagi aku mengeluh pada tuhan, mengapa kau tak turunkan aku pada zaman dahulu kala tepat ditengah para filsuf besar?!.

Bicara bahasa, kita tidak bisa mengelak dari definisi bahwa bahasa itu adalah alat komunikasi yang dipakai oleh masyarakat, tanpa bahasa tidak akan ada komunikasi satu sama lain diantara penutur. sebaliknya tidak ada bahasa maka tidak akan ada komunikasi hihihih :). bahasa dan masyarakat sudah pasti adalah produk yang menjadi partner selamannya, kalau mereka hidup berdampingan. seperti uang koin yang mempunyai dua gambar berbeda.

sosiolinguistik adalah salah satu ilmu interdisipliner yang mempelajari tentang gejala2 bahasa yang terjadi didalam masyarakat. akhir-akhir ini yang membuat aku tertarik lagi adalah expresi2 tubuh dari seorang penutur ketika berbahasa. seperti contoh orang sunda ketika diminta menunjukan sesuatu tempat maka dengan sopannya ia akan berbicara sambil memakai ibu jari untuk menunjuknya, adalagi yang terkenal adalah orang italia, orang-orang italia kalau sedang berbicara pasti mereka juga memakai expressi tangannya untuk menegaskan. kalau anda menonton film eat pray love, anda pasti akan tahu bagaimana ketika julia robert sedang berada di italia terkejut dengan prilaku berbahasa mereka.

Menurut kartomihardjo (1988:73) keras lembut, tinggi rendah dan warna suara sebagai piranti tergolong isyarat yang disebut ragam yang memilik makna sosial dan emosional dalam suatu interaksi. sementara isyarat lainnya yang menggunakan berbagai gerakan bagian tubuh digolongkan pada kinesik. kinesik adalah ilmu yang mempelajari isyarat yang menggunakan berbagai bagian tubuh (kartomihardjo, 1988:3) yang termasuk kinesik yakni exspressi wajah, sikap tubuh, gerakan jari jemari, tangan, lengan, pundak, goyangan pinggul, dan gelengan kepala.

Sudah barang tentu kita berpikir bahwasanya bahasa juga bisa ditegaskan dengan menggunakan bagian tubuh kita, tidak terlepas dari itu ada faktor-faktor yang mempengaruhi hal itu terjadi, dalam ilmu sosiolinguistik ada yang namanya faktor situasional dan ada juga faktor sosial. keduanya sangat mempengaruhi pola berbahasa masyarakat yang ada dalam kebudayaan tertentu.

Yang termasuk kinesis menurut kartomihardjo diatas kemungkinan bersifat konvensional, dengan kata lain orang-orang yang melakukan kineksi itu telah menyutujuinya dan melakukanya berulang-ulang sehingga menjadi kebudayaan tersendiri. seperti contoh ketika orang sunda berbicara punten terhadap orang yang lagi nongkrong maka mereka memakai tangan mereka sebagai media bahwa mereka telah sopan karena melalui orang yang sedang duduk. aku sendiri juga sering begitu dan tidak mempertanyakan kenapa?!

Dalam bukunya (pengantar sosiolinguistik Aslinda/Leni 125:2010) disebutkan bahwa kinesik itu ada dua macam yang kita kenal, yakni kinesik alami/yang dibawa sejak lahir dan dipelajari bersama-sama dengan bahasa dan kebudayaan. Darwin (1965) dan Ekman dkk (1969) membuktikan bahwa manusia dilahirkan dengan membawa serta unsur-unsur komunikasi nonverbal. kita dapat mengexspresikan kegembiraan, kemarahan, dan berbagai perasaan dasar tanpa harus mempelajariny. kinesik alami seperti contoh senyuman dan kinesik yang harus dipelajari seperti contoh orang sunda yang bicara punten tadi yang telah diterangkan diatas.

mungkin kita tidak pernah tahu mengapa semua begitu adanya, kita hanya menerima kebenaran yang telah disepakati, kalaupun secara mutlak maka semua bagian tubuh atau gejala kinesik ini akan sama meskipun dinegeri lain juga. contoh jelasnya adalah kinesik yang sangat tidak asing bagi kita adalah, bagi segolongan masyarakat diindonesia misalnya mengatakan iya atau tidak, akan dibarengi dengan gelengan kepala sebagai penolakan dan anggukan kepala sebagai setuju. namun berbeda dengan di suku afrika barat/india yang mempunyai sajian berbeda dan berbalik dari yang ada diindonesia.dengan demikian apakah faktor yang menyebabkan itu terjadi?! apakah kita hanya bisa menjawab itu faktor budaya aja atau apa saja.

Tugas mahasiswa adalah mencari kebenaran yang sebenar-benarnya, untuk saat ini mungkin aku setuju dengan jawaban pikiranku sendiri bahwa perbedaan itu tidak lain dari kebudayaan, letak geografis, letak regional, suhu udara, dan berbeda kelas juga mungkin sangat berpengaruh terhadap perbedaan itu. hal ini sangat menarik untuk dipelajari karena kita sebagai prodak dari kebudayaan harus bisa mengungkap hal semua itu.

Tidak terasa sudah sunyi lagi malam ini, air putihku masih belum aku minum juga, kembali aku menabur mimpi untuk menuai bahagia diesok hari...selamat tidur..salam hangat untuk ayank...
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl