Labels

Iklan

The jail (About Ali Paydar)

Muhammad Zaki Al Aziz
December 21, 2010
Last Updated 2010-12-21T09:44:07Z
masukkan script iklan disini
Pembahasan

Manusia terlahir dengan keadaan yang begitu baik, dilahirkan sebagai juara ketika dirahim. Oleh karena itu manusia tidak bisa dijauhkan dengan hakikat manusia yang selalu berpikir. Manusia berpikir bagaimana bisa dia hidup dengan keadaan seperti ini terus, bagaimana dia memandang jauh masa depan yang akan dicapai. Hal itu sering terjadi pada orang-orang yang telah sukses dan tidak puas dengan apa yang telah diraihnya dan juga orang-orang proletar sekalipun yang menginginkan kemerdekaan bagi kaum mereka. Oleh karena itu manusia berpikir bagaimana caranya untuk merubah segalanya. Salah satunya adalah menuangkan pemikiran mereka terhadap tulisan yang akan dikenal sampai zaman seterusnya.

Mungkin itulah prakata dari apa yang akan saya paparkan dalam makalah ini. Untuk menganalisis karya sastra kita harus mengetahui lebih dalam lagi tentang penulis karya sastra yang dibahas, sebelumnya plato dalam salah satu bukunya menerangkan tentang sastra yang kurang lebih bisa ditarik kesimpulan bahwa karya sastra itu adalah karya tiruan realitas. Apakah ada kaitannya dengan prakata diatas, dan jelas sekali berhubungan, karena ketika kita membicarakan realitas berarti ada subjek yang menjadi peran utama yang menghasilkan karya tersebut. Wujud dunia ide penulis yang dituangkan kembali kepada tulisan/karya. Dengan begitu fungsi sastra bisa kita temukan, yaitu untuk memperkenalkan pemikiran/ide yang ada dizaman penulis hidup. Yang berperan penting juga adalah tulisan.

Ali paydar begitulah namanya, dia orang utara iran yang hidup dalam keadaan yang tidak menguntungkan. Saya tidak membahas dengan jelas sekali keadaan Ali Paydar pada saat itu, hal itu dilakukan untuk menghindari kesalah kaprahan dalam informasi. Namun yang akan dianalisis dalam makalah ini hanya tertuju pada pemikiran-pemikiran Ali Paydar.


Siapakah Ali Paydar? Tidak banyak literature yang menerangkan Ali Paydar dan juga tidak banyak yang bisa memberi saya informasi tentang siapa Paydar tersebut, yang saya dapatkan hanya informasi dari sebagian buku yang menerangkan tentang keadaan Iran. The jail, hanya dengan membaca artinya saja saya bisa membayangkan bahwa keadaan diIran pada waktu itu sedang kacau, karena diceritakan ada penjara maka ada orang-orang yang menghuni penjara tersebut, orang-orang yang membangkang tentunya. Ali Paydar termasuk orang-orang yang menghuni penjara tersebut.

Tumbuh dalam lingkungan yang kumuh sangat berpengaruh sekali terhadap pertumbuhan, pemikiran, karakter Paydar. Karena faktor lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan seseorang. Sedari kecil dia sudah sudah tidak asing lagi dengan yang namanya revolusi, mengikuti keadaan Iran pada waktu itu yang sedang dalam proses pencarian jati diri, banyak pemberontakan dan pembangkangan akibat ketidajujuran para elit politik dipemerintahan, dan itu merupakan sebab utama dalam perpecahan ini.

Begitu juga Paydar remaja yang sedang mencari jati diri, yang pada akhirnya menemukan aliran yang sangat cocok dengan pemikiran dia sendiri. Ketika hal kemiskinan, diskrimanasi menjadi bagian terpenting dalam pembentukan karakter seseorang, tidak hanya itu, faktor external juga(pemikiran/paham dari seseorang) bisa mempengaruhi cara berpikir seseorang tersebut. Dalam kasus hal ini Paydar sangat terkesan dengan pemikiran Karl Marx.

Oleh karena itu dia bergabung dengan partai komunis tudeh, partai buruh yang menjadi tonggak utama dalam revolusi yang akan mengubah wajah Iran seperti sekarang ini. Dengan kata lain dia ikut berperan penting dalam revolusi tersebut. Akan tetapi harapan dan mimpinya sirna ketika pada akhirnya partai komunis tudeh malah dibubarkan oleh kabinet baru hasil revolusi tersebut. Atau yang kita kenal sekarang mungkin Paydar merasa dikhianati. Pada akhirnya dia juga dipenjara.

Dalam analisis makalah ini peran penulis dan latar belakang penulis sangatlah penting, karena akan memberi informasi kepada kita hal apa saja yang melatar belakangi karya ini lahir. Aristoteles pernah mengemukakan bahwa karya sastra dan pengarangnya ditempatkan pada posisi yang terhormat. Lalu kemudian lahirlah teori expressive yang mengatakan bahwa semakin jelas penulis memaparkan keadaan pada zaman itu, semakin banyak minat orang untuk membacanya. Jadi semakin penulis menerangkan secara detail apa yang dia tulis maka karya sastra itu akan lebih baik, karena menampilkan realitas yang detail juga dan akan membawa pada hal yang baik. (expressive)

Namun wacana realisme juga muncul dalam karya ini, pada mulanya faham realisme itu lahir dari pemikiran mimesisnya plato yang tadi disebutkan diatas, tokohnya pada waktu itu adalah Karl Marx, dia mengatakan bahwa karya sastra yang baik adalah karya sastra yang menampilkan realitas perjuangan kelas proletar (Paydar bersama teman-temannya yang ikut andil dalam perjuangan revolusi).

Analisis terakhir adalah adanya gejala eksistensialisme yang dihadirkan dalam the jail, eksintealisme Menekankan pada kebebasan manusia, manusia setelah diciptakan mempunyai kebebasan untuk menetukan dan mengatur dirinya. Konsep manusia yang bereksistensi adalah makhluk yang hidup dan berada dengan sadar dan bebas bagi diri sendiri (satre) Paydar yang pada saat itu merasa melakukan hal yang benar, merasa dikhianati oleh pemerintahan yang baru, dia dan partainya malah dianggap akan merugikan keberadaan revolusi islam yang dibawa khumaini pada saat itu.

Ketika dia ingin membuktikan bahwa dia memang benar menginginkan revolusi ditubuh Iran, dia telah berusaha untuk membeaskan semuanya itu. Akibatnya seperti sekarang ini, dunia kita tidak mengetahui bahwa dibalik terjadinya revolusi Iran ada sesuatu hal yang benar-benar kita tidak ketahui, perjuangan partai tudeh yang selalu senantiasa meneriakan genderang revolusi. Bahwa kebebasan itu sendiri tidak akan terlepas dari individual-individual seseorang, artinya manusia itu tidak hanya ada tapi dia harus selamanya membangun adanya, adanya harus dibentuk secara hentinya (satre)

Telah diterangkan diatas bahwa suatu karya itu tidak akan terlepas dari keadaan sejarah, politik, cuaca dan sebagainya, khususnya suatu karya sastra itu adalah mewakili sejarah pada masanya yang dituliskan dan diterangkan kembali melalui tulisan, dalam tulisannya kita bisa mengenali keadaan historis cerita dari pandangan penulis. Dalam sastra kita mengenal narative imagination, bagaimana kita membayangkan apa yang terjadi dan bagaimana kita bisa mengetahui apa yang terjadi sesuai dengan kemampuan kita.
Karya sastra adalah ungkapan pikiran dan perasaan seseorang pengarang dalam usahanya untuk menghayati kejadian-kejadian yang ada disekitarnya, baik yang dialaminya maupun yang terjadi pada orang lain pada kelompok masyarakatnya. Hasil imajinasi pengarang tersebut dituang ke dalam bentuk karya sastra untuk dihidangkan kepada masyarakat pembaca untuk dinikmati, dipahami dan dimanfaatkan. Dengan demikian karya sastra bukanlah suatu uraian-uraian kosong atau khayalan yang sifatnya sekedar menghibur pembaca saja tetapi melalui karya sastra diharapkan pembaca lebih arif dan bijaksana dalam bertindak dan berpikir karena pada karya sastra selalu berisi masalah kehidupan manusia nyata. Jadi, tidak salah dikatakan bahwa karya sastra adalah cermin kehidupan masyarakat. Sumardjo (1979:30) menyatakan "...Sastra adalah produk masyarakat yang mencerminkan masyarakatnya. Obsesi masyarakat adalah menjadi obsesi pengarang yang menjadi anggota masyarakat.

Dalam the jail kita menemukan beberapa hal tentang keadaan Iran pada masa itu, meskipun secara tidak langsung dan melalui Ali Paydar, akan tetapi keadaan Ali pada waktu itu sedikit mengisyaratkan kepada kita bahwa di Iran sedang terjadi pergejelokan revolusi islam yang dibawa oleh mulloh dan partai tudeh. Namun kemudian Ali paydar merasa dikhianati ketika partai tudeh itu sendiri dibubarkan dan akhirnya dia ditangkap juga salah satu kutipannya adalah Paydar asked to the men, ‘will it be really a few minutes?’ and the guar said ‘oh yes, surely you won’t be here for more than hours’.
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl